Kirim Berita Anda Melalui E_mail Kami

ipmadokorwilsesal@gmail.com

LSM Luar Stop Lirik Dogiyai

Kamis, Mei 21, 2009

DOGIYAI – Kabupaten Dogiyai belum berumur satu tahun setelah dimekarkan dari Kabupaten Induk Nabire. Karena kabupaten baru sejuta harapan, impian dan peluang sedang menjanjikan maka banyak pihak, LSM, pengusaha, pejabat, menjadikan sebagai tempat perburuan jabatan, uang, dan proyek bahkan terendap isu sedang jadi incaran dan sasaran pilot projec dari sejumlah LSM skala International yang selama ini beroperasi di wilayah Papua .


Lalu bagaimana nasib LSM lokal yang sudah lama malang melintang di daerah Dogiyai juga LSM Lokal baru yang sedang dirangsek oleh anak-anak asli Dogiyai ?

Menurut Ir. Didimus Tebay Direktur YP-5 Moanemani yang sudah puluhan tahun beroperasi di daerah Mapia, Kamuu, Tigi, Paniai, Sampai Daerah Moni ini mengatakan LSM luar yang skala internatinational jangan datang jadikan Dogiyai sebagai pilot projek. Tetapi kalau ada program untuk masyarakat percayakan dan berikan kepada LSM lokal yang sudah ada dan sedang dibangun oleh anak-anak Asli Dogiyai.

Sebab menurut pengalaman yang ada LSM berskala international memanfaatkan tenaga dari jakarta sementara tenaga-tenaga dan LSM dari daerah setempat jarang digunakan. Sehingga dalam sejumlah laporan akhir yang dibuat dari tenaga yang didatang dari luar Papua bahwa orang Papua belum mampu sehingga program gagal.

Hal ini sudah terbangun di kalangan LSM skala international yang tenaga di datangkan dari Jakarta . Maka kalau saja ada LSM berkelas internartional incar-incar memasuki wilayah Dogiyai maka berikan program kegiatan itulah yang diberikan kepada LSM lokal. Sebab merekalah yang tahu, mengetahui kondisi sosial budaya masyarakat Dogiyai.

“Kami sudah mendengar isu-isu belakangan ini ada beberapa LSM sedang siap-siap dengan pilot projeknya tetapi LSM kalau hendak kasih program kepada LSM lokal kami menerima itu sebab disini sudah ada YP-5, kemudian anak-anak Dogiyai sudah bangun lagi sebuah lembaga Elpema (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Papua). Maka kalau PCI mau kasih program kepada LSM Lokal malahan kami bersyukur. Kami sudah pengalaman dengan LSM dengan tenaga dari Jakarta maka report buruk dengan laporan akhir dari tenaga yang didatangkan sudah banyak maka LSM International dengan tenaga Orang luar Papua tak perlu datang. Tetapi kalau memanfaatkan LSM lokal dengan memberikan program kegiatan maka kami siap kerja sebab tenaga lapangan banyak,“ kata Tebay belum lama ini di kediamannya.

Bukan daratkan program langsung kepada masyarakat dogiyai tetapi berikan lewat LSM yang ada, maka diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Dogiyai segera proteksi sejummlah LSM skala international yang memohon untuk menjalankan program di Dogiyai. Mekanisme kerjasama pun mesti diatur antara lsm lokal, LSM luar dan pemerintah Dogiyai. Batasi LSM yang hanya datangkan kegiatan tanpa melalui LSM lokal yang ada di Dogiyai.

Sementara itu Fransiscus Magay, S.Sos, salah satu pendiri Elpema (Lembaga Pemberdayaan Masayarakat ) Papua mengakui sudah dirikan lembaga tersebut dan sedang merangsek sejumlah kegiatan maka jika ada LSM mau jadikan dogiyai sebagai bidikan pilot projeck mesti koordinasi dengan LSM lokal malahan harus libatkan bila perlu serahkan program. Kami sudah tahu LSM Luar Negeri dengan fasilitator dari Jakarta selalu menggangap kami tidak mampu dengan laporan akhirnya. Sehingga selalu muncul stigma orang Papua tidak mampu. Padahal kami bisa melakukan itu. Maka LSM stop dengan rancangan program itu.

Kalau mau kasih program silahkan Lewat LSM lokal yang ada. Kami siap kerja maka serahkan pilot projek bukan beroperasi di wilayah. Ada LSM lokal yang sudah lama memberdayakan masyarakat dan sudah berpengalaman serta memahami akan karateristik masyarakat Dogiyai maka LSM luar jangan jadikan ajang diatas masyarakat.

Sama hal juga diiyakan Willem Goo mantan staf yayasan P-5. “Kami siap kerja maka pemerintah Dogiyai dalam membuat kerjasama dengan LSM luar mesti rekomendasikan untuk kordinasi dengan LSM lokal. Sekarang sudah ada Elpema, LMA milik masyarakat Dogiyai. Dan dalam waktu dekat akan deklarasikan karena itu Bupati jeli membangun kerjasama untuk membangun masyarakat Dogiyai.

“Bupati tidak serta merta menerima LSM luar secara Internasional yang sedang incar-incar untuk masuk, tetapi berdayakan LSM lokal yang ada dulu, sehingga tidak menjadi ajang LSM luar dengan tenaga dari Jakarta yang kualitasnya tidak jauh beda tenaga LSM Lokal,“ urai Willem kepada papuapos nabire tahun lalu (4/12/08). (emanuel goo)

Sumber: http://www.papuaposnabire.com
BACA TRUZZ... - LSM Luar Stop Lirik Dogiyai

IPMADO SE-JAWA DAN BALI MENGGELAR KONGRES I

Rabu, Mei 20, 2009

“Menata Untuk Membangun”, bunyi kata tersebut adalah Motto IPMADO yang berhasil diputuskan dalam kongres I Ikatan Pelajar dan Mahasiswa dan Mahasiswa Dogiyai. Kongres ini berlangsung di Asrama “Koteka” Semarang (16/5/09). Doa pembukaan oleh Marian Douw Mahasiswa asal kota studi Semarang, pada pukul 08.45. menandakan kongres tersebut dimulai. Sebagian besar Pelajar dan Mahasiswa yang datang dari berbagai Kota Studi seperti Yogyakarta, Jakarta, Bogor, Bandung dan Semarang sudah siap untuk melanjutkan kongres tersebut. Dalam kongres yang berlangsung sederhana tersebut Pelajar dan Mahasiswa dari kota studi Surabaya, dan Malang belum sempat menghadiri karena mengingat kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Moderator yang dipimpin oleh Marthen Douw memberikan kesempatan kepada Ketua Ipmado Kota studi Semarang Leonardus Yonine Magai, yang mana menjadi Tuan Rumah untuk menyampaikan kata sambutan.


Usai kata sambutan dari ketua IPMADO Semarang dilanjutkan dengan beberapa kata sambutan seperti dari Ipmado Pusat yang diwakili oleh Sekretaris (Mateus Ch. Auwe) dan Senioritas (Sesco Dimi). Kata sambutan pun berlalu seiring berjalannya waktu dan kini Moderator yang juga adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Manajemen UDINUS Semarang memberikan kesempatan untuk melanjutkan perkenalan. Dalam Kongres yang dihadiri oleh Ketua Hipmapas (Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua Semarang) Dujan Kogoya itupun dimulai.
Pada acara inti, pertama-tama mengubah struktur dan mekanisme organisasi dari Korwil menjadi kota studi. Korwil yang mana sebelumnya terbagi dalam empat korwil masing-masing Korwil I (Yogyakarta, Solo dan Purwokerto), Korwil II (Surabaya, Malang dan Bali), Korwil III (Semarang, Ungaran dan Salatiga), Korwil IV (Jakarta, Bogor dan Bandung). Dikarenakan jarak yang menghubungkan satu kota studi dengan kota studi lain dan juga karena masing-masing anggota mempunyai kegiatan di kampus maupun diluar kampus. Namun IPMADO Pusat yang membawahi seluruh kota studi yang sementara berkedudukan di Yogyakarta tetap berjalan (perubahan hanya ganti Korwil menjadi Kota Studi).

Perubahan AD/ART dilanjutkan seusai struktur dan mekanisme organisasi di dirubah. Hingga pada agenda berikut tentang persiapan Pengadaan Buku dan Pengembangan Pendidikan di Kabupaten Dogiyai tanggal 15-20 Juli mendatang. Pengadaan Buku dan Pengembangan Pendidikan yang mana dari IPMADO Pusat memberikan tanggung jawab kepada kota Studi Semarang untuk bertanggung jawab dari persiapan hingga pelaksanaan nanti. Dalam proses persiapan Leonardus Magai yang juga Mahasiswa Fakultas Kesehatan UDINUS Semarang memberikan tanggung jawab kepada seluruh anggota Dogiyai yang tersebar di Jawa dan Bali dalam bentuk sumbangan buku SMP dan SMA. Sumbangan buku ini agar disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini kata Leo. Disamping sumbangannya dijalankan diminta agar bekerja sama dalam bentuk bantuan buku.

Pada pukul 21.36, doa dari Kristianus Douw menutup kongres yang digelar tersebut. Masuk distudio music oleh beberapa anggota kongres yang memunyai bakat dibidang music, sekaligus refresing. [Amoye Egeidaby].
BACA TRUZZ... - IPMADO SE-JAWA DAN BALI MENGGELAR KONGRES I

Jalan Menuju Kemandirian Dogiyai

Oleh : Frans Ign Bobii

Drs. Adouktus Takerubun, "Saya Siapkan Jalan Menuju Kemandirian Dogiyai."

KabarIndonesia - Kabupaten Dogiyai telah diresmikan oleh Mendagri Mardyanto pada tanggal 20 Maret, seiring dengan peresmian kabupaten pula, Drs. A. Takerubun telah dilantik sebagai Pejabat Bupati Dogiyai, berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pemekaran Dogiyai. Berikut komentar Drs. A. Takerubun yang dikembangkan Harian KabarIndonesia.

Kabupaten baru tentunya memerlukan berbagai upaya untuk meletakkan sejumlah dasar pembangunan. Dalam kondisi inilah pejabat bersama masyarakat sedang mencari format pola pembangunan yang mestinya menyentuh pada kehidupan. Secara geografis wilayah Dogiyai terdiri dari dua wilayah, yakni lembah Mapia dan lembah Kamuu. Dua wilayah ini secara implisit memiliki sejarah dalam perkembangannya. Pejabat Bupati kini mulai menata baik struktur pemerintahan serta pembangunan fisik.


Hampir semua kabupaten pemekaran di seluruh Indonesia mengalami nasib yang sama. Dalam meletakkan pola pembangunan sebelum kabupaten Devinitif adalah beban pemerintahan pejabat bupati. Kabupaten Dogiyai terdiri dari dua wilayah pembangunan, semasa masih bergabung dengan kabupaten Nabire warga Dogiyai merasa dilupakan oleh pembangunan.

Pemikiran muncul akibat luasnya wilayah serta kondisi medan yang sulit dijangkau oleh pemerintah Nabire. Bukan berarti pemerintah melupakan wilayah Dogiyai dalam pembangunan selama ini. Pemerintah Nabire juga telah memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana.

Salah satu upaya pemerintah kabupaten Nabire bersama masyarakat Dogiyai adalah memekarkan kabupaten Dogiyai menjadi sebuah kabupaten lepas dari kabupaten induk. Sebelumnya pemerintah Nabire sempat memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintah melalui pemekaran distrik, sejak 2006 hingga 2007. Ternyata juga pemekaran sejumlah distrik menjadi persiapan pemenuhan syarat administrasi dalam memekarkan kabupaten yang sekarang disebut Kabupaten Dogiyai.

Sejak 20 Maret hingga saat ini belum menampakkan hasil dalam meletakkan pola pembangunan, yang terlihat adalah hanya pembentukan kelembagaan Birokrasi pemerintahan. Sesuai dengan ketentuan organisasi yang bersifat bagan mini (mini kelembagaan) sudah terbentuk dan hal itu sama dengan semua kabupaten pemekaran di seluruh Indonesia.

Dalam penempatan struktural pemerintahan kabupaten Dogiyai tidak akan lepas dari aturan kepegawaian, dalam pelantikan yang sudah berlangsung beberapa bulan lalu, lebih mengedepankan aturan kepegawaian. Penyiapan birokrasi menjadi tugas pokok seorang pejabat bupati. “Saya memiliki empat tugas utama, dan lebih pada penyiapan, baik birokrasi, pembentukan lembaga KPU dan membangun sarana dan prasarana serta pola pembangunan,” katanya.

Sejak pekan ketiga bulan Agustus, pejabat bupati melakukan kunjungan perdana di distrik Mapia. Di sana bupati mendengar harapan pembangunan Dogiyai yang diiming-imingi menuju kemandirian hidup. Saat berkunjung ke Mapia, mereka meminta beberapa kehendak pembangunan adalah inisiasinya agar terjadi perubahan dalam pola hidup masyarakat setelah terjadi pemekaran.

Menjawab keinginan warga, pejabat bupati hanya mengatakan, dirinya memiliki 4 (empat) tugas pokok untuk kabupaten kabupaten administratif. Penyampaian pola pembangunan sebaiknya akan disampaikan kepada bupati devinitif setelah tahun 2009. Meski telah dipahami bahwa pemekaran memperpendek rentang kendali pelayanan pemerintah kepada masyarakat, namun untuk membangun tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Membangun selalu bertolak dari perencanaan yang matang, memperhitungkan untung dan rugi terhadap pembangunan dan kemampuan biaya.

Berbagai harapan rakyat yang menghendaki pola pembangunan menurut versi masyarakat dapat menguntungkan. Walaupun demikian pemerintah tetap kembali berpedoman membangun daerah pada master plan.

Kabupaten Dogiyai terdiri dari 10 Distrik, masing-masing Distrik Kamu, Distrik Mapia, Distrik Kamu Selatan, Distrik Kamu Utara, Distrik Unito, Distrik Piyaiye, Distrik Dogiyai, Distrik Mapia Barat, Distrik Mapia Timur, Distrik Ugapuga. Membangun 10 distrik yang ada di wilayah Dogiyai membutuhkan waktu, apalagi ada beberapa distrik ada pada posisi medan yang begitu memperihatinkan dengan kondisi wilayah. Terutama di wilayah Mapia, di sana ada dua distrik membutuhkan waktu dan tenaga, serta biaya. Distrik Unito (Sukikai Selatan) dan Distrik Piyaiye. Untuk membangun wilayah-wilayah itu membutuhkan kesadaran masyarakat sebab sekalipun sudah menjadi kabupaten sendiri akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang.


Proteksi Keterlibatan Masyarakat

Kabupaten ini masih berumur jagung. Baru beberapa bulan lalu kabupaten ini diresmikan oleh Mendagri. Pemekaran ini hadir untuk membangun wilayah pedalaman yang terkesan terlupakan dalam pelayanan pemerintah. Masyarakat di sana membutuhkan pelayanan pemerintah. Terlihat dari mimik warga membutuhkan suatu perubahan pembangunan. Ungkapan kegembiraan masyarakat atas hadirnya pemekaran memiliki idealisme agar warga masyarakat yang sebelumnya hidup dalam keterpurukan.

Suatu persoalan yang tak dapat disangkal, bahwa hidup masyarakat pedalaman Papua tergolong termarginal karena pelayanan yang tidak maksimal. Karena luasnya jangkauan pemerintah mengakibatkan fatalnya terhadap program–program pembangunan.

Apa yang diutarakan di atas merupakan program pemerintah atas pemekaran, namun dalam konteks pembangunan perlu keterlibatan masyarakat menjadi suatu keinginan yang tak akan pudar.

Masyarakat Dogiyai berkehendak agar dalam pembangunan ikut berpikir dan terlibat dalam program pembangunan. Subyek pembangunan adalah masyarakat. Sebuah kelompok sosial memiliki hak atas semua potensi yang ada dalam wilayah itu. Hal ini perlu dicerna bahwa pemekaran ada untuk dan karena keprihatinan serta mau mengangkat harkat dan martabat masyarakat lokal yang adalah manusia yang sudah lama ada di sana. Di sebuah wilayah tentunya tidak hanya satu kelompok yang berpikir untuk masalah pembangunan, hampir semua manusia berkehendak agar membangun dalam ketenangan terus berpacu demi kepentingan rakyat bersama.

Sebaiknya perlu meniadakan berbagai skat-skat yang dibangun untuk memandulkan pembangunan. Walaupun semua itu bertolak dari keinginan yang luhur demi rakyat. Tetapi yang harus dipandang adalah soal status kabupaten yang belum memiliki kewenangan yang banyak untuk membangun daerah itu. Mari kita bersatu untuk membangun Dogiyai.


Sumber:http://www.kabarindonesia.com
BACA TRUZZ... - Jalan Menuju Kemandirian Dogiyai

 
 
 

Pengikut

Daftar Isi