Kirim Berita Anda Melalui E_mail Kami

ipmadokorwilsesal@gmail.com

Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Jawa-Bali Menuntut Janji Beasiswa

Kamis, Juli 15, 2010


Berhubung janji yang pernah diungkapkan oleh pihak utusan Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai membuat Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai di kota Jawa-Bali bertanya-tanya. Janji tersebut adalah di tahun 2010 akan ada beasiswa bagi setiap pelajar dan mahasiswa serta tugas akhir atau bantuan dana bagi mahasiswa yang menyusun skripsi. Ungkapan ini langsung dating dari Sekretaris Daerah Kabupaten Dogiyai ketika menghadiri pengesahan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai [IPMADO] Se-Jawa-Bali di Yogyakarta (30/01) tahun lalu.

Begitu ungkapan itu diucapkan oleh petinggi/pejabat di Kab. Dogiyai, pelajar serta mahasiswa asal Dogiyai yan hadir saat itu menyambut dengan baik dengan bertepuk tangan memecah kesunyiannya ruangan. Tiga orang utusan pemerinta kabupaten Dogiyai yang hadir masing-masing, Drs. Fabianus Yobee [Sekda. Kab. Dogiyai], Herman Kayame [Kabag. Pembangunan Kab. Dogiyai] serta Wihelmus Degai [Intelektual Kab. Dogiyai]. Bagaimana tidak? 80% atau bahkan 90% pelajar dan mahasiswa asal Dogiyai adalah orang tuanya berasal dari ekonomi lemah/petani. Hanya karena nekat anggotalah yang menjadikan dasar untuk hidup mandiri mencari ilmu di rantauan.


Waktupun terus berjalan, hingga saat ini memasuki pertangan tahun 2010 masih belum juga adanya tanda-tanda akan janji yang pernah diungkapkan. Melihat kenyataan ini, banyak pelajar dan mahasiswa atau yang sedang menempuh skripsi terus mempertanyakan. Pesan singkat dan telpon kepada BPH IPMADO yang menjadi payung terus dituntut agar mempertanyakan kepada pihak yang dijanjikan agar menuntut akan janji tersebut.

Mengingat tuntutan dari anggota akan janji beasiswa dan bantuan dana skripsi ini beberapa kali BPH mempertanyakan kepada pihak berwajib [Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretaris Daerah Kabupaten Dogiyai], namun jawabannya saling over kesana-kemari. Ketika menanyakan hal itu kepada kepala dinas pendidikan jawabannya “ hal itu bukan kami yang janjikan, silakan menghubungi pihak yang menjanjikan kalian” begitu juga sebaliknya, ketika menghubungi sekretaris daerah jawabannya” silahkan tanyakan kepada kepala dinas pendidikan karena itu merupakan tugasnya dinas pendidikan”. Kami jadi pusing dan kami bukan seperti bola yang dengan seenaknya diover kesana-kemari.

Jawaban ini mengundang banyak pertanyaan dari setiap anggota pelajar dan mahasiswa Dogiyai di Jawa dan Bali, dan berikut kutipan-kutipan pesan singkat yang masuk ke ponsel BPH IPMADO untuk menanggapi masalah janji beasiswa dan bantuan dana tugas akhir:
Frans Kedeikoto atau orang yang sering disapa Tomoki ini, meminta agar perlu membicarakan dan sepakat untuk kelanjutannya, apakah perlu menghadirkan pihak yang dijanjikan ataukah mhasiswa merapat ke Dogiyai dan aksi menuntut janji tersebut. Nada yang sama datang juga dari Isak waine hal ini tidak perlu dibiarkan begitu saja, kita harus tuntut akan janji yang pernah diucapkan itu, mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat ini meminta mahasiswa yang ada seluruh kota studi yang tersebar di Indonesia bersatu dan menuntut, karena jika dibiarkan begitu saja, maka ke depannya para pejabat daerah akan melakukan seenaknya saja. Jack Mote yang juga mahasiswa yang sedang menyusun skripsi meminta agar melakukan demo besar-besaran dari kota studi yang ada di Indonesia di depan kantor bupati, karena tahun 2010 sudah berjalan pertengaan tahun masih belum juga adanya tanda-tanda dari janji yang pernah mereka ungkapkan.

Begitupun dengan Yakonias Adii, kabupaten Dogiyai dengan pemekaran kabupaten baru tidak ada bedanya, namun mengapa kabupaten baru yang hampir secara bersamaan dimekarkan memberikan beasiswa serta bantuan dana tugas akhir? Apa yang terjadi sebenarnya diantara para pejabat yang ada di Dogiyai? mahasiswa yang juga sedang menyelesaikan [skripsi] S1 di Universitas PGSD Yogyakarta ini mengatakan agar mahasiswa harus menuntut atas janji tersebut, karena ini merupakan hak mahasiswa yang berasal dari kabupaten Dogiyai. senada juga diucapkan oleh Kendi Edowai, Lidia Adii, dan Andreas Pigai.

Sedangkan Emanuel Tebai, salah satu mahasiswa asal Bandung ini mengatakan agar meminta penjelasan minimal mempertanyakan dengan surat resmi untuk menindak lanjuti atas janji beasiswa dan tugas akhir tersebut, dan meminta jaminannya dari pihak terkait. Selvi Waine mahasiswi asal Surabaya mengatakan ini merupakan kabupaten baru dan membutuhkan banyak mahasiswa yang siap pakai di daerah nantinya, maka pemerintah jangan menghambat putra-putri Dogiyai yang ingin melanjutkan kuliah dengan janji-janji seperti ini.

Terkait masalah ini BPH IPMADO sudah memenuhi permintaan pemerintah berupa data seluruh pelajar dan mahasiswa yang diminta, kenapa sekarang terjadi seperti in? jangan salahkan mahasiswa jika dalam waktu dekat mahasiswa Jawa-Bali atau mahasiswa se-Indonesia melakukan aksi besar-besaran di depan kantor bupati Dogiyai, karena mereka [mahasiswa, red] menuntut apa yang menjadi hak dan menuntut akan janji tersebut. [Egeidaby].

2 komentar:

Tiap Pemerintah didaerah diharusan untuk tahu akan status jabatan didaerah manapun dia memimpin dan mengabdi. Harus lebih diketahui lagi bahwa suatu pemerintahan itu datangnya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat pula, sehingga jangan menjadikan masyarakat sebagai media/aset pemerintah (entah siapapun) untuk diperlakukan seenaknya demi kepentingan pribadi elite2 daerah tanpa melihat dan mencapai kepentingan dan keinginan masyarakat itu sendiri. Jangan jadikan Mahasiswa dan Masyarakat bagai lingkaran bola karet yang dimainkan para pemain bola untuk diover-over lalu ditendang seenaknya dilapangan hijau.
Sangat disayangkan jika janji yang dilontarkan dari bibir pemerintah itu sendiri tidak ditepati seperti kasus yg diliput diatas. Pemerintah Daerah Dogiyai yang hadir saat pengesahan IPMADO di Yogyakarta(30 Jan 09)sudah jelas janji yang disampaikan langsung dihadapan anak2 Generasi Muda sekaligus aset pemikir dan pelaksana pembangunan Kab. Dogiyai kedepan bahwa di tahun 2010 akan ada beasiswa bagi setiap pelajar dan mahasiswa serta tugas akhir atau bantuan dana bagi mahasiswa yang menyusun skripsi namun hingga kini (pertengahan tahun 2010)belum ada tanda2 penyaluran dana tersebut. Jika janji langsung ini saja tidak ditepati,bagaimana dengan beribu janji dihadapan masyarakat akan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Pemerintah berdiri ditengah situasi/keberadaan masyarakat yang merindukan dan mengharapkan pembangunan dan kesejahteraannya dari segala keterbelakangan yang menimpa mereka. Untuk mendukung dan sebagai jawaban anda,Salah satunya dengan memperhatikan anak2 putra daerah yang sedang menyelesaikan studinya di Perguruan Tinggi, baik yg ada di Papua maupun diluar Papua sebagi tongkat estafet pembangunan daerah Dogiyai dihari esok. Jika bukan untuk itu, mengapa anda (pemerintah) minta pemekaran kabupaten hingga berbulan-bulan bahkan mertahun-tahun nginap dan pergi-pulang Jakarta. Apakah itu untuk mengobati stress anda akibat kalah politik didaerah yg ada sebelum pemekaran..? ataukah untuk dijadikan ladang duit bagi kepentingan perut anda..?. jika karena alasan pembangunan dan kesejahteraan rakyat, diharapkan untuk serius dalam menjalankan pembangunan dan menepati janji yang anda lontarkan sendiri dari bibir mulut anda.
Mahasiswa jangan tinggal diam, jika ada yang kurang beres dengan janji2 yg tidak ditepati dari pihak pemerintah agar segera bertindak sebelum virus mematikan merajalela hingga kepelosok. Ini awal, jika dibiarkan begitu saja akan lebih berbahaya untuk kedepannya. Siapa yang akan bertanggung jawab kepada rakyat, pelajar dan mahasiswa yang tentu akan menjadi korban politik para elite. Coba direnung, hal yg mereka sendiri janji tentang penyaluran biaya studi ditahun 2010, apakah mereka tepati.? yang terjadi malah memutar balik fakta seakan tidak tahu. Skarang saatnya bertindak demi perbaikan terhadap siapapun yang bermaksud menghentikan tiap derap langkah anak2 pemilik negeri untuk maju. Saat ini kita harus berada bukan dalam tahap melangkah mundur, melainkan pada tahap untuk melangkah maju dalam mengejar ketertinggalan dari daerah lain dengan berpondasi pada Meepoyamee (Pencipta Alam Semesta) dan budaya Suku Mee yang sudah ada sejak nenek moyang kita. Tuntut janji... Salam pembaharuan. *tHm

Frans Tomoki K mengatakan...

Jangan membiarkan raja-raja kecil yang otaknya korup dan tipu muslihat berkembang juga di Kabupaten Dogiyai. kita adalah generasi yang melawan akan itu, maka komitmen kita sebagai generasi muda dogiyai bersatu padu untuk menyatakan sikap, entah lewat jalan apapun kita tempuh. Salam buat teman-teman semua

Posting Komentar

Pesan Anda

 
 
 

Pengikut

Daftar Isi