Kirim Berita Anda Melalui E_mail Kami

ipmadokorwilsesal@gmail.com

Ada Apa di Balik Program Trasmigrasi di Papua?

Selasa, Juni 08, 2010



Oleh: Agustinus Dogomo*)

Selama ini, ada beberapa media masa baik cetak maupun elektronik membicarakan mengenai pemerintah Papua telah membuat undang-undang tentang transmigrasi (perpindahan penduduk dari penduduk yang padat ke daerah yang penduduknya tidak padat) di lima belas kabupaten yang baru di mekarkan di papua khususnya pegunungan tengah. Itulah sasaran utama pemerintah pusat yang bekerja sama dengan pemerintah daerah Provinsi Papua.

Jangan kita kaget ketika mereka membuka program transmigran di Papua karena bukan sekarang saja pemerintah membuka program trangmigran penduduka Jawa ke papua sudah ada sejak tahun 1980 an di beberapa daerah yaitu, , Arso, Koya, Nimboggran,Taja, Lereh Merauke,Nabire, Manokwari, Sorong. Tujuan pemrintah membuat program adalah untuk pemerataan penduduk dari penduduk yang padat ke daerah yang penduduk yang tidak padat. Mengisi daerah kosong, karena Papua adalah banyak daerah yang luas.

Transmigran di kirim ke Papua karena mereka (Indonesia) melihat sumberdaya alam di papua masih perawan (alami). Mengapa saya mengatakan demikian karena daerah Jawa selama Negara penjajahan dulu telah mengambil kekayaan alam selama 350 tahun atau 2 abad, 9 turunan. Jadi, mereka ,mencari alam yang masih perawan di Papua. Beberapa daerah sasaran transmigram sebelumnya.

Dampak yang diterima dari program transmigrasi terhadap masyarakat Papua, yaitu, masyarakat papua termarginal dari berbagai bidang seperti, ekonomi, pemerintahan dll, yang di kuasai oleh orang luar papua. Masyarakat papua menjadi miskin diatas tanahnya sendiri. Masyarakat asal Papua menjadi minoritas di bandingkan masyarakat yang datang dari luar.

Penolakan ini terjadi karena ada beberapa dampak di atas. Seperti , ”Kami secara resmi dan tegas tidak setuju serta menolak transmigrasi ke Papua. Kami orang asli Papua tidak mau jadi minoritas di tanah air sendiri,” kata Forkorus Yoboisembut, Ketua Dewan Adat Papua, Senin (26/4) di Jayapura, Papua. (baca : Jayapura, Kompas, Selasa, 27 April 2010 | 04:18 WIB), Anggota DPR-Papua, Melkias Yeke Gombo, mengatakan bahwa apapun program untuk mendatangkan penduduk dari luar Tanah Papua, tidak akan didukung oleh DPRP sebab akan menjurus kepada pemusnahan etnis Papua. “Sudah cukup seperti di Keerom dan Merauke, dimana dominasi penduduk transmigrasi sangat banyak dari penduduk lokal,” ujar Yeke Gombo, kepada JUBI di Jayapura, Selasa (27/4). (baca: Jubi Tuesday, 27 April 2010 10:57),


Pada tanggal 10 Mei 2010 kelompok diskusi Ihoo/ iyoo ke puncak suroloyo. ketika tiba di puncak Suroloyo kami melihat ke bagian sebelah daerahnya luas tanpa penghuni lalu kami mulai mendiskusikan bagian sini daerah luas baru mengapa pemerintah mau megirim para transmigran ke Papua, bukannya isi daerah yang masih kosong itu, Sesuai dengan tujuan pemertaan penduduk.

Lalu menjadi pertanyaan apakah membuka program transmigrasi ke Papua itu mereka melihat Jakarta saja atau seluruh Jawa? Kalau memang seluruh Jawa mengapa mereka tidak mau mengirim transmigran untuk mengisi lahan-lahan yang kosong yang ada di pulaun Jawa sendiri. Apakah pemerintah melihat penduduk Jakarta yang hidup di bawah di sebabkan oleh beberapa pembangunan pencakar langit itu. Melihat penduduk yang hidup di bawah jembatan dan hidup di dekat bantaran kali yang biasa terendam air itu.

Kalau pemerintah melihat beberapa hal di atas ini maka harus mereka mentransmigrankan orang-orang itu ke beberapa daerah kosong yang ada di pulau Jawa saja. Kalau memang pulau Jawa tidak cukup barulah bisa transmigran ke daerah –daerah lain. Jawa penduduk tidak padat, tetapi bagaiman pemerintah untuk menbagi ke daerah –daerah yang kosong (lahan kosong)

Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan STPMD/APMD Yogyakarta
BACA TRUZZ... - Ada Apa di Balik Program Trasmigrasi di Papua?

PEMILIHAN KEPALA DAERAH ( PILKADA ) DI DOGIYAI HARGAI AKAR RUMPUT !!!

Minggu, Juni 06, 2010

Oleh Mozes Bidaby Tebai

Untuk Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Dogiyai tinggal beberapa bulan lagi maka, pasangan calon bupati dan wakil bupati yang sedang sibuk mempersiapkan untuk kampanye dan mencari suara dan mencari dukungan dari rakyat di kabupaten Dogiyai harus hargai rakyat karena para calon wakil daerah akan berusaha mencari suara sebanyak-banyaknya tetapi tidak dengan secara paksa atau bayar kepada Tps dan rakyat harus mencari dukungan dari rakyat dengan adil karena mereka punya hak memilih dengan pilihannya yang mereka akan pilih,sebab rakyatlah penentunya menang atau kalah dalam pemilihan pilkada nanti pada tanggal yang sudah di tentukan.

Para pemimpin calon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah mendaftarkan diri harus bersikap merakyat ,murah senyum dan suka atau harus menyapa untuk memperkenalkan diri sekaligus mencari dukungan dari rakyat.dan jangan menebarkan janji kepada rakyat yang nantinya akan janji tinggal hanya janji bahkan jangan ada calon pemimpin mnyuap rakyat agar mendapatkan suara kepadanya kerena suara rakyat jelata menjadi segala-galanya.dan jangan menghalalkan segala cara untuk memenangkan pemilihan jangan ada para pasangan yang tidak peduli pada rakyat jelata di kabupaten Dogiyai .


esan dari kami jika terjadi hal-hal tadi maka jangan mengabaikan rakyat jelata ,tidak meremehkan akar rumput .Boleh menjadi pemimpinnya yang kokoh karena doa akar rumput yang dikabulkan Allah.sekali lagi pasangan calon bupati dan wakil Bupati tidak dengan paksa kepada rakyat jelata dalam mencari dukungannya sebab jika dengan
Paksaan maka, Doa para pemimpin mungkin tidak dikabulkan Allah ,kerena apa yang mereka lakukan terhadap rakyat jelata itu mengotori dan mengharamkan.
Jadi yang akan menang dalam pemilihan nanti apa yang dia rencanakan untuk pembangunan kedepan Dogiyai akan dilimpahi keberhasilan oleh Allah karena keikhlasan akar rumput dalam bekerja.sebab mereka tidak akan mennutu banyak ,mereka akan cukup puas dengan mendapatkan kemudahan mencari rejeki untuk menopang kebutuhan sehari-hari.
Keikhlasan mereka akan mendatangkan berkat bagi kepemimpinan yang akan menang bahkan boleh jadi lima Tahun mendatang mereka akan memilihmu lagi.

ORANG ASLI DAERAH
Para pasangan calon Bupati yang akan mencalonkan diri di kabupaten Dogiyai untuk yang pertama harus Orang Asli Daerah Kamuu-Mapia, itupun melihat dari apakah orang tersebut benar-benar sudah memahami adat budaya orang Kamuu-Mapia sebab daerah kamuu-Mapia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang ada di kabupaten Dogiyai,kalu tidak orang asli daerah kamuu-mapia maka budaya kamuu-dan mapia akan punah atau hilang ditengah para kerumunan orang pendatang karena pemimpin yang akan memimpin kabupaten Dogiyai dia akan jual belikan adat budaya orang asli Kamuu dan Mapia

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Teknologi Yogayakarta
BACA TRUZZ... - PEMILIHAN KEPALA DAERAH ( PILKADA ) DI DOGIYAI HARGAI AKAR RUMPUT !!!

 
 
 

Pengikut

Daftar Isi