Kirim Berita Anda Melalui E_mail Kami

ipmadokorwilsesal@gmail.com

KETIDAKTAHUAN PERKEMBANGAN DOGIYAI KARENA KURANGNYA MINAT MENULIS DAN MEMBACA ORANG DOGIYAI

Kamis, Maret 10, 2011


Oleh, Fr. Marius Goo

Hidup manusia tentu tak berpisah dari dari perkembangan itu sendiri, perkembangan selalu saja terjadi dan dialami oleh setiap orang entah secara pribadi entah secara bersama-sama. Perkembangan tersebut bisa ke arah positif juga bisa ke arah negatif. Semua perkembangan tentu ada dampak atau pengaruhnya, sehingga diharapkan kepada manusia mau dan tidak harus menanggapinya, entah tanggapinya secara langsung yakni penyampaian dengan kata-kata, juga pengampaian tidak langsung yakni melalui media entah tulisan di media masa juga di buku-buku. Penyampaian langsung dengan kata-kata ini sekali dengar serta bisa lupa dan bisa terus-menerus mengingatnya jika disampaikan secara turun-temurun dan dari generasi ke generasi berikutnya. Selain itu penyampaian tidak lansung yakni dengan menggunakan media-media yakni; Koran, majalah dan buku-buku, cara ini bisa dipergunakan turun-temurun dan bisa dilihat pada saat kapan dan dimana saja jika memiliki media-media tersebut.

Perkembangan yang disampaikan melalui sarana tulis-menulis dapat diketahui oleh siapa saja yang tahu membaca juga memiliki buku atau media tersebut seperti, Koran, majalah, buleting dan lainnya. Bukan berarti hanya memiliki sarana tersebut saja, tetapi apa yang dimiliki tersebut harus dibaca hingga mengetahui isi buku tersebut sehingga bisa tahu kemana sedang dituju dengan pembangunan atau perkembangan yang sedang terjadi, terutama bisa menilai perkembangan kearah positif atau kearah negatif. Setelah mengetahui seluk-beluk perkembangan hingga jika perkembangan yang terjadi ke arah negatif bisa diarahkan kearah yang positif, sedangkan yang positif tetap dipertahankan hingga tidak terjerumus atau berubah ke dalam perkembangan pada arah yang negatif.

Namun sangat disayangkan bahwa masyarakat Dogiyai minat membaca masih sangat minim, walaupun kaum intelek telah menyampaikan perkembangan Dogiyai melalui tulisan-tulisan, baik mengenai perkembangan yang sudah terjadi juga memberitahukan para pemerintah cara bagaimana masyarakat Dogiyai di arahkan kepada arah perkembangan yang lebih baik dan lebih membangun. Semua masyarakat juga pemerintah lebih banyak waktu digunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan merusak. minat membaca dikatakan sangat minim, apalagi menuliskan realita yang sedang terjadi di atas negri kabupaten Dogiyai yang baru saja dimekarkan.

Dengan melihat kurangnya minat pembaca dan penulis, realita yang sedang terjadi di Dogiyai mengalir begitu saja artinya karena kepada pemerintah tidak dikritik atau tidak dipublikasikan perbuatannya, maka pemerintah dapat berbuat seenaknya.

Wallaupun ada yang berusaha merumuskan dan mempublikasikannya tetapi masyarakat juga pemerintah sendiri tidak membacanya, sekalipun ada sebagian pemerintah yang membaca tetapi apa yang ditulis sedikit ke arah kritik pemerinttah berubah musim wajahnya menjadi muram. Keadaan ini menunjukan bahwa, pemerintah sendiri tidak mau menerima kritikan (tidak mau dikritik) dari orang lain, terutama jika seorang mahasiswa mengiritik atau memberontak kepada pemerintah entah secara langsung melalui demonsrasi entah secara tidak langsung melalui tulisan. Dan jika terjadi demikian, pemerintah langsung mengambil suatu kesimpulan dan memberi stigma kepada orang itu sebagai pemberontak dan pengiritik.

Akibat dari stigma ini mahasiswa itu tidak diterima pada saat terjadi tes penerimaan pegawai dan memusuhi orang itu sampai saling memaafkan juga saling menghabiskan nyawa. pada hal Bagi saya secara pribadi, saya menyadari bahwa sebenarnya kritik atau pemberontakan yang dibuat para mahasiswa juga sekelompok masyarakat tersebut sesuatu yang sangat baik dan harus diberi jempol, sebab melalui perbuatan tersebut memberikan jalan keluar atau membantu para pemerintah agar dapat menginstrospeksi diri dan membangun daerahnya ke arah yang lebih efisien. Selain itu melalui tulisannya tentang realita pada saat ini dapat dikenang pada hari-hari mandatang, serta dijadikannya sebagai pedoman pada kehidupan mendatang bagi peminat baca.

Orang Dogiyai yang sedang mengidam-idamkan dirinya mau terjung ke dalam dunia tulis-menulis dan membaca adalah betapa mulia dan indah tugasnya. Dimana ia bisa memberikan laporan yang benar dan sebanyak-banyaknya kepada masyarakatnya. Selain itu, melalui tulisan-tulisan yang digoreskan di atas kertas bisa memberikan kekayaan harta karung bagi warga sekitarnya, sebab kekayaan itu dapat dipergunakan selamanya selagi masih bisa difungsikan, oleh mereka yang punya minat yang tinggi dalam dunia membaca. Kepada orang Dogiyai selamat mengembangkan “minat membaca dan membaca dan membaca.” Hingga goresan huruf menutupkan mata, hati dan rationya.
BACA TRUZZ... - KETIDAKTAHUAN PERKEMBANGAN DOGIYAI KARENA KURANGNYA MINAT MENULIS DAN MEMBACA ORANG DOGIYAI

 
 
 

Pengikut

Daftar Isi