Oleh: Isak Waine
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untuk mu yang biasa bersafari disana di gedung DPR
Wakil rakyat kumpulan orang hebat bukan kumpulan teman-teman dekat
Apalagi sanak family
Dihati dan lidahmu kami berharap suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu, jangan takut karang mengahadang bicara yang lantang jangan hanya diam
Kantong safari mau kami titipkan masa depan kaminya negeri ini
Dari Sabang sampai Mereuke
Saudara dipilih bukan dilotre meski kami tak kenal siapa saudara, kami tak sudi memilih para juara suara diam, juara hee….ee, juara ha…..ha…..ha….
Intro
Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untuk mu yang biasa bersafari disana di gedung DPR
Dihati dan lidahmu kami berharap suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu, jangan takut karang menghadang bicara yang lantang jangan hanya diam
Wakil rakyat seharusnya merakyat jangan tidur waktu sidang soal rakyat…
Wakil rakyat bukan paduan suara hanya tahu nyanyian lagu setuju
Demikian terdengar lantunan sebuah lagu hasil karya Iwan Fals yang berjudul “Surat Buat Wakil Rakyat”. Dari isi lagu ini tersirat sebuah pesan yang disampaikan bagi DPR yang menjadi wakl rakyat, namun kadang dalam proses kerjanya mengesampingkan kepentingan rakyat yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka.
Yang menjadi sorotan bagi penulis adalah pada akhir dari lagu yang menyatakan bahwa Wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat, wakil rakyat bukan paduan suara, hanya tahu nyanyian lagu setuju. Jika melihat dengan mata hati pesan yang disampaikan dari lagu tersebut seharusnya menyatakan DPR sebagai wakil rakyat, harus berjuang atas nama rakyat bukan atas namakan rayat tapi ujung-ujungnya menjadikan kepentingan pribadi yang akibatnya mengorbankan rakyat atas perlakukan wakilnya.
sudah 7 bulan berjalan setelah dilantiknya DPRD kabupaten Dogiyai. Namun, hingga kini semua anggota dewan belum memahami tentang apa fungsi dan tugas sebagai wakil rakyat. Pada hal Anggota Legislatif perlu menyadari bahwa masyarakat memilih mereka untuk membangun dan menyampaikan aspirasi kepada pemerintah daerah, kesejahteraan masyarakat akan lebih terlihat jika perjuangan anggota legislative jauh dari mengejar kepentingan pribadi dan KKN 9Kolusi Korupsi dan Nepotisme) .oleh sebab itu DPRD perlu memahami tugas dan tanggung jawabnya. Kita melihat selama ini semua anggota dewan selalu berkeliaran entah apa yang mereka lakukan kadang kami diberitahukan teman-teman kami yang ada di Papua bahwa td saya ketemu dengan DPR A DPR B baik dari Nabire maupun Jayapura. Yang lebih menyakitkan bagi saya ketika kebat saya menerima Telpon dari temannya (Cewe)di Jayapura dan mengatakan dan membongkar semua perilaku mereka di Jayapura. Dari sini ada pertanyaan bahwa, Apakah sekertariat DPRD kabupaten dogiyai itu berada di Nabire, Jayapura atau di Dogiyai...? semua anggota dewan bersenang–senang hanya membuang-buang uang rakyat dan mengatakan kepada rakyat atau pemerintah bahwa ada urusan dinas di Nabire dan kota lain pada hal mengutamakan kebutuhan biologis untuk diri mereka sendiri. Memang jika ada urusan dinas harus tepati waktu dan begitu urusan selesai harus ingat rakyat yang mempercayakan untuk menjadi wakil mereka. Jangan meninggalkan tugas dan tanggung jawab dengan berbagai alasan. Jika memang demikian apakah masyarakat memilih mereka untuk bersenang–senang saja? Kita melihat para anggota dewan di kabupaten Dogiyai setelah dilantik tidak ada yang berperang aktif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai wakil rakyat, perlu memahami dan mengerti tugas dan tanggung jawab yang sudah diberikan itu, karena dewan perwakilan rakyat adalah wakil Allah dan juga suara rakyat adalah suara dari Tuhan pula. DPRD Dogiyai harus bekerja keras demi pembangunan dan kesejahtraan rakyat karena rakyat sangat membutuhkan kesejahtraan,kenyamanan di tanah atau negeri Dogiyai.
Kita melihat dan membandingkan perkembangan pembangunan kabupaten Dogiyai dengan kabupaten lain yang dimekarkan secara bersama–sama perkembangan pembangunan di Dogiyai sangat jauh dari harapan semua fihak. Dengan melihat kenyataan ini, siapa yang kita salahkan, apakah pemerintah, wakil rakyat ataukah rakyat? Lalu kemanakan uang yang dibantu untuk pembangunan di daerah pemekaran baru ini? sangat disayangkan bagi saya dengan ketinggalan pembangunan di kabupaten Dogiyai, apakah DPRD yang terpilih ini mengetahui atau tidak dengan fungsi dan tugas sebagai dewan ataukah memang tahu tapi bingung harus berawal dari mana? Anggota Dewan adalah mengawasi dan mengontrol pembangunan itu agar pembangunan dikabupaten berjalan dengan baik.
Dalam sidang penggangaran setiap instansi mengajukan dana anggaran lebih tetapi pembangunan tidak nampak. Sidang penggangaran itu juga DPRD perlu di telitih peka bersikap professional dan mengontrol setiap kerja dari masing-masing instansi karena semua instansi mengajukan anggaran lebih dari program-program yang ada dalam satu tahun anggaran, tetapi kita melihat kenyataan yang terjadi disemua instansi sekarang ini tidak berjalan dengan baik. Apa penyebab dibalik itu? kami sebagai masyarakat dan intelektual sangat mengharapkan kapan pembangunan didaerah kabupaten dogiyai ini maju.
Suara dari anggota legislatif sebagai suara dari rakyat, bersikaplah secara profesionalisme yang tinggi dan harus bersungguh-sungguh kepada tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Ketika menjalankan tugas dan fungsi sebagai anggota legislatif dan tersentuhnya pembangunan kepada masyarakat, maka saat itulah terjadi kesejahteraan rakyat itu telihat.
Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat, STIKES Wira Husada Yogyakarta
Togel Bisnis Gelap Pihak Keamanan dan Agent
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Pesan Anda